Bis pertama di Terminal Mandalika
Pada kursi terakhir
Aku menulis laut berombak
Pacar setia
Gincu merah muda
Bunga wangi dan
Segelas softdrink
Coretan pertama aku mulai dari celah pintu
Yang gelap. Tempat muasal pernafasan bulan.
Lalu kuasku menari –nari menyapu bibir pantai
Kembang putih diatas batu
Wangi
Benci
Bis berangkat dan aku tak ingat
Percakapan di terminal
Kuasku patah
Dipertengahan jalan
1997
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar